Mengontrol Lewat Tulisan
MAHASISWA
merupakan aset terbesar yang dimiliki oleh suatu bangsa. Mahasiswa memiliki
segala prasyarat untuk menjadi manusia yang paripurna. Manusia yang tidak hanya
sibuk memikirkan tentang keberlangsungan hidupnya, namun juga bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap kemajuan masyarakat.
Dalam
Tri Dharma Perguruan Tinggi telah disebutkan secara gamblang tiga tugas utama
mahasiswa. Ketiga hal tersebut adalah pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat. Ketiga hal ini mutlak harus dimiliki oleh mahasiswa jika tidak maka
identitas "kemahasiswaannya" akan dipertanyakan.
Tri
Dharma perguruan tinggi mendorong mahasiswa untuk terus berkarya guna memenuhi
tanggung jawab moral dan intelektualnya terhadap kemaslahatan masyarakat. Salah
satu cara yang paling efektif yang dapat ditempuh mahasiswa adalah dengan aktif
dan giat menulis.
Menulis merupakan kegiatan mulia. Dengan menulis kita dapat membangun peradaban. Melalui tulisan kita dapat mentransformasikan ide, gagasan, masukan, atau kritikan, kita terhadap segala sesuatu. Dengan tulisanlah semua yang tadinya bersifat abstrak dalam alam pikiran dapat kita ubah menjadi nyata dan terekam dalam sejarah.
Menulis merupakan kegiatan mulia. Dengan menulis kita dapat membangun peradaban. Melalui tulisan kita dapat mentransformasikan ide, gagasan, masukan, atau kritikan, kita terhadap segala sesuatu. Dengan tulisanlah semua yang tadinya bersifat abstrak dalam alam pikiran dapat kita ubah menjadi nyata dan terekam dalam sejarah.
Babakan
antara zaman pra-sejarah dan sejarah pun ditandai dengan penemuan tulisan.
Tulisanlah yang menjadi parameter utama peradaban dan kemajuan suatu bangsa.
Lihatlah hampir setiap perjuangan dan revolusi terjadi dan dilecutkan oleh
tulisan. Tulisan dapat menjadi media propaganda yang efektif. Tak jarang
tulisan mampu menghujam tirani melebihi kekuatan meriam.
Tulisan
juga dapat menjadi senjata ampuh dalam perjuangan melawan penindasan. Lihatlah
bagaimana Ki Hadjar Dewantara, dkk menyerang kolonialisme dengan Koran Harian
Hindia Poetranya. Lihatlah tulisan Karl Marx melawan kapitalisme. Selain itu,
Lihatlah pula tulisan-tulisan Ali Shariati melawan rezim diktator Muhammad Reza
Shah Pahlevi.
Semua
tulisan mereka tersebut sarat dengan semangat perubahan dan revolusioner.
Menulis adalah perjuangan melawan kebisuan, kejumudan, dekadensi, bahkan
kedzaliman. Itulah Perjuangan melalui tulisan dengan segala ciri khasnya. Di
tengah arus iklim demokrasi seperti ini, Kontrol dari masyarakat terlebih
mahasiswa terhadap pemerintahan sangatlah dibutuhkan.
Kontrol yang tidak dilakukan dengan anarkis tetapi kontrol yang dilakukan dengan elegan tanpa meninggalkan semangat perubahan khas mahasiswa. Karena itulah salah satu fungsi utama tulisan, persis seperti yang dikatakan oleh penulis terkenal Mexico, Carlos Feuntes, "Writing is a struggle against silence"- menulis adalah perjuangan melawan kebisuan.
Kontrol yang tidak dilakukan dengan anarkis tetapi kontrol yang dilakukan dengan elegan tanpa meninggalkan semangat perubahan khas mahasiswa. Karena itulah salah satu fungsi utama tulisan, persis seperti yang dikatakan oleh penulis terkenal Mexico, Carlos Feuntes, "Writing is a struggle against silence"- menulis adalah perjuangan melawan kebisuan.
Sumber
: http://kampus.okezone.com/read/2009/09/24/95/259491/mengontrol-lewat-tulisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar